Binkam  

Santri Ponpes Al Hamidy Dapat Penyuluhan Anti Bullying dari Polri

Lombok Barat – Bullying adalah masalah serius yang dapat menimpa siapa saja, termasuk santri di pondok pesantren. Untuk mencegah dan menangani bullying, Polres Lombok Barat memberikan penyuluhan kepada santri Pondok Pesantren Al Hamidy Kebon Talo, Lembar, Lombok Barat. Penyuluhan ini berlangsung pada Sabtu (26/8/2023) dan diikuti oleh sekitar 200 santri putra dan putri.

Penyuluhan ini mengusung tema “Peran Serta Polri dalam Menanggulangi Tindakan Bullying: Dampak Bullying terhadap Psikologi, Sosial dan Aspek Sanksi Hukum”. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada santri tentang bahaya bullying dan cara mengatasinya.

Penyuluhan ini dibuka oleh Kanit Binmas Polsek Batulayar AKP I Wayan Sudra, yang mewakili Kapolres Lombok Barat. Ia didampingi oleh Kanit Binmas Polsek Jajaran Polres Lombok Barat, Kepala Ponpes Al Hamidy KH. Hamid Zainuddin, dan beberapa pengasuh ponpes.

Dalam sambutannya, AKP I Wayan Sudra menyampaikan bahwa bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dan sengaja untuk menyakiti atau menakut-nakuti orang lain yang lebih lemah atau berbeda. Bullying dapat berupa fisik, verbal, sosial, atau siber.

“Bullying adalah tindakan yang tidak terpuji dan tidak pantas dilakukan oleh siapa pun, apalagi oleh santri yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. Bullying dapat menimbulkan luka batin yang mendalam bagi korban dan pelaku, serta dapat mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Oleh karena itu, Polri berkomitmen untuk menanggulangi tindakan bullying dengan cara memberikan penyuluhan, bimbingan, dan penegakan hukum jika diperlukan,” kata AKP I Wayan Sudra.

Ia juga mengatakan bahwa Polri memiliki peran penting dalam menanggulangi tindakan bullying, baik sebagai penegak hukum maupun sebagai mitra masyarakat. Ia mengajak seluruh santri untuk bersama-sama melawan bullying dengan cara meningkatkan iman dan taqwa, menjaga akhlak dan adab, serta saling mengasihi dan menyayangi sesama. Ia juga mengingatkan agar santri tidak takut untuk melapor kepada pihak ponpes atau polisi jika menjadi korban atau saksi bullying.

Setelah pembukaan, penyuluhan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh Aipda Supriadi. Ia menjelaskan tentang definisi, jenis, ciri-ciri, penyebab, dan dampak bullying terhadap psikologi, sosial, dan aspek sanksi hukum. Ia juga memberikan tips dan contoh kasus tentang cara mencegah dan menangani bullying.

“Santri harus bisa membedakan antara candaan yang sehat dan bullying yang menyakitkan. Santri harus bisa menghormati perbedaan yang ada di antara mereka, baik itu perbedaan fisik, agama, suku, budaya, maupun pendapat. Santri harus bisa bersikap asertif dan berani melawan jika menjadi korban bullying atau membantu teman yang menjadi korban bullying. Santri harus bisa bertanggung jawab atas tindakan mereka dan siap menerima konsekuensi hukum jika menjadi pelaku bullying,” ujar Aipda Supriadi.

 

Ia mengharapkan agar santri dapat memahami dan menerapkan materi yang diberikan dengan baik. Ia juga berpesan agar santri menjadi agen perubahan yang mampu mencegah dan menanggulangi bullying di lingkungan ponpes maupun masyarakat.

Kepala Ponpes Al Hamidy KH. Hamid Zainuddin mengucapkan terima kasih kepada Polres Lombok Barat atas penyuluhan yang diberikan. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membentuk karakter santri yang kuat, mandiri, dan bertanggung jawab.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Polres Lombok Barat. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi santri kami untuk menjauhi perilaku bullying dan menjadi pribadi yang lebih baik. Kami juga berterima kasih kepada Polres Lombok Barat atas kerjasamanya dalam membina ponpes kami agar tetap aman, nyaman, dan harmonis,” ujar KH. Hamid Zainuddin.

Penyuluhan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Polri terhadap dunia pendidikan, khususnya pondok pesantren. Polres Lombok Barat berencana untuk mengadakan penyuluhan serupa di ponpes-ponpes lain di wilayahnya. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembinaan generasi muda yang berkarakter dan berprestasi.